Konsep Budaya Organisasi
Menurut
pandangan Davis
(1984), budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nilai-nilai
organisasional yang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh organisasional sehingga
pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar berperilaku dalam
organisasional. Sedangkan Schein (1992) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi belajar
mengatasi atau menanggulangi masalah-masalah yang timbul sebagai akubat
adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan cukup baik.
Sehingga perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara yang benar
untuk memahami, memikirkan dan merasakan berkenaan dengan masalah-masalah
tersebut.
Fungsi Budaya dalam
Organisasi
Fungsi budaya organisasi menurut Nelson dan Quick, 1997 :
1. Perasaan Identitas dan Menambah Komitmen Organisasi
Identitas ini terbentuk oleh berbagai faktor seperti sejarah, kondisi dan
sisi geografis, sistem-sistem sosial, politik dan ekonomi, serta perubahan
nilai-nilai di dalam masyarakat, perbedaan dan identitas budaya (kebudayaan)
dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintahan di berbagai bidang.
2. Alat Pengorganisasian Anggota
Budaya organisasi berfunsi sebagai pengikat seluruh komponen organisasi,
terutama pada saat organisasi menghadapi guncangan baik dari dalam maupun dari
luar akibat adanya perubahan.
3. Menguatkan Nilai-Nilai dalam Organisasi
Kebersamaan adalah faktor pengikat yang kuat seluruh anggota organisasi.
4. Mekanisme Kontrol Prilaku
Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi
sosial.
Upaya untuk Meningkatkan
Kualitas Budaya Organisasi
Dalam usaha
untuk meningkatkan budaya organisasi, dapat menggunakan praktik-praktik yang
juga dilakukan dalam organisasi tersebut. Misalnya, dilakukan proses seleksi
yang sesuai dengan budaya organisasi tersebut, lalu misalnya dengan pemberian
penghargaan kepada orang-orang yang dengan baik menjaga budaya organisasi
tersebut dan juga melakukan pemutusan hubungan kerja dengan orang-orang yang
menentang buday organisasi tersebut. Dengan
begitu, budaya yang ada dalam suatu organisasi tersebut akan terjaga dengan
baik.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Budaya Organisasi
1. Sejarah Organisasi
Sejarah organisasi memuat tentang bagaimana proses pendirian suatu
organisasi tersebut, keberhasilan yang dimulai dari bawah, pengurangan tenaga
kerja, pemindahan karyawan dan juga masalah-masalah lain yang muncul dalam
organisasi. Hal tersebut menjadi suatu cerminan budaya dan memberikan pengaruh
agar dapat melakukan hal yang lebih baik lagi di masa sekarang.
2. Kebiasaan
Merupakan suatu
pengulangan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi sehingga akan menjadi
suatu kebiasaan dan juga akan menjadi budaya yang ada dalam organisasi
tersebut. dengan tetap terjaganya budaya-budaya organisasi maka akan
memantapkan nilai-nilai dalam organisasi dan tujuan-tujuan organisasi.
3. Bahasa
Dengan
mempelajari bahasa organisasi yang ada, maka pelaku-pelaku organisasi pun akan
mempelajarinya bahasa-bahasa tersebut dan akan berusaha mempertahankannya.
Proses Pembentukan Budaya Organisasi
Menururt Kotter dan Haskett proses pembentukan budaya organisasi, sebagai
berikut:
1. Manager Puncak
Tindakan-tindakan manager puncak akan membentuk iklim dalam organisasi
tersebut, sehingga peranan manager puncak sangatlah besar dalam penerimaan atau
penolakan suatu budaya organisasi.
2. Perilaku Organisasi
Menyangkut bagaimana proses penerimaan tindakan manager puncak oleh para
anggotanya.
3. Hasil
Dengan adanya tindakan-tindakan tersebut akan muncul suatu kebiasaan yang
menunjukan bagaimana budaya organisasi tersebut berada.
4. Budaya
Kebiasaan-kebiasaan yang muncul tersebut akan memunculkan adanya suatu
nilai-nilai yang ada dalam organisasi yang juga akan mempengaruhi prose
pencapaian tujuan organiasasi.
No comments:
Post a Comment