CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, November 21, 2012

Teori Kebenaran


Kebenaran
Sebuah hal yang dicari-cari mulai dari awal kehidupan manusia sampai dengan saat ini.

Kebenaran dibagi ke dalam dua bagian, yaitu :
Kebenaran Absolut :
Merupakan suatu kebenaran yang mutlak, yang datangnya dari Tuhan dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Kebenaran Relatif :
merupakan suatu kebenaran yang tidak mutlak, yang hanya berlaku bagi suatu kelompok, didalam suatu kondisi tertentu.

Dalam filsafat ilmu, dikenal tiga jenis kebenaran relatif, yaitu:
1. Kebenaran Koherensial
Kebenaran yang berada dalam tatanan kesatuan dalam sebuah pernyataan (proposisi). Kebenaran ini ada jika antara unsur yang satu dan yang lain dalam sebuah kalimat membentuk sebuah pengertian. Pengertian yang disebabkan keterhubungan antar unsur pernyataan. Sedangkan kesalahan terjadi jika terjadi ketidakterhubungan antar unsur dalam pernyataan. Kebenaran koherensial adalah tempat utama bekerjanya logika, dengan memproses intra premis, antar premis (premis mayor dan minor), dan juga kesimpulan. Maka, jika ada satu pernyataan [premis] kemudian terdapat premis lain yang mendukungnya yang selanjutnya dari dua premis tersebut ditarik sebuah kesimpulan [conclusion] dan kebenaran kesimpulan itu selaras dengan logika yang dipahami oleh manusia, maka itulah kebenaran yang koheren.
2. Kebenaran Korespondensif
Kebenaran yang diperoleh dengan cara melakukan suatu cross check antara pernyataan dalam ide atau gagasan dengan realitas fakta yang ada. Di ranah kebenaran korespondensif, kebenaran adalah kesesuaian antara penanda kata atau simbol) dengan petanda konsep), seperti kata “meja” menunjuk kepada benda “meja”. Sedangkan kesalahan terjadi jika adanya ketidaksesuaian antara penanda dan petanda, seperti kata “topi” yang menunjuk kepada benda “sepatu”. Sebagai contoh bila ada pernyataan bahwa garam itu rasanya asin kemudian kita buktikan dalam realitas faktanya ternyata asin maka itulah yang dimaksud dengan kebenaran yang koresponden.
3. Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran yang berada dalan tataran kemanfaatan dan kegunaan yang mendasarkan diri kepada kriteria tentang berfungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam lingkup ruang dan waktu tertentu. Misalnya ketika akupuntur digunakan sebagai metode penyembuhan dan nyata berhasil menyembuhkan, maka akupuntur (dengan segala perangkat teorinya) adalah benar. Sedangkan kesalahan adalah sesuatu yang tidak memiliki kegunaan atau manfaat bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Bila suatu teori keilmuan secara fungsional mampu menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala alam tertentu maka secara pragmatis  teori itu adalah benar. Sekiranya, dalam kurun waktu yang berlainan, muncul teori lain yang lebih fungsional, maka kebenaran kita alihkan kepada teori baru tersebut.

No comments:

Post a Comment