Di dalam telinga kita terdapat
selaput yang disebut gendang telinga. Ketika mengenai telinga kita, gelombang
bunyi akan menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan ke otak
sehingga kita dapat mendengar bunyi itu. Di sebelah dalam gendang telinga
terdapat suatu ruangan berisi udara.
Pada keadaan normal tekanan udara di
bagian luar gendang telinga sama dengan tekanan udara yang di dalam. Ketika
kita naik gunung, tekanan udara luar menurun. Akibatnya, gendang telinga akan
terdorong atau melengkung keluar. Jika kita istirahat sejenak sambil membuka
mulut atau mengunyah sesuatu, tekanan di kedua bagian gendang telinga menjadi
sama lagi dan gendang telinga akan berada pada posisi normal kembali.
Kemudian jika kita turun ke tempat
yang lebih rendah, tekanan udara luar bertambah. Akibatnya, gendang telinga
akan melengkung ke dalam (tersedot ke dalam). Jika kita naik-turun
terus-menerus, gendang telinga melengkung ke dalam dan keluar secara tidak
beraturan. Akibatnya, sukar bagi gendang telinga untuk bergetar secara normal,
sehingga kita akan merasa seperti tuli (tidak dapat mendengar dengan jelas).
(source:
http://www.yohanessurya.com/activities.php?pid=20206&id=215)
Untuk mengatasi hal itu, tipsnya :
- Menghisap permen atau mengunyah permen karet
- Tarik napas, kemudian hembuskan perlahan sambil tangan menutup kedua lubang hidung dan menutup mulut pada akhir hembusan
- Menguap
No comments:
Post a Comment